Kelahiran dan kehidupan adalah sesuatu yang tak pernah dia pinta. Terjadi begitu saja. Bahkan dia telat menyadari segala. Begitu membelalakan mata secara sadar untuk pertama kali, waktu itu dia sedang duduk di meja makan. Usianya menjejak angka lima. Ibunya menyebut sesuatu, Alfian Putra Abdi. Namanya. Maka sejak saat itu, dia baru tau memiliki nama.
Pertumbuhannya normal. Ibunya rutin membawanya ke Posyandu untuk timbang berat badan, suntik, dan makan bubur kacang hijau.
Ketika usia tujuh tahun, dia bercita-cita menjadi polisi dan Batman. Menjelang usia dua puluh, cita-citanya hanya ingin menikmati hari tua dengan berkumpul bersama keluarga dan sahabat, mendengarkan musik, membaca buku, menulis, dan yang paling terpenting, tanpa utang bank.
Ia sempat membuat fanzine hardcore punk, Bungkam Suara pada 2010 yang hanya terbit empat edisi cetak. Lalu, membuat webzine dan netlabel, Lemarikota, pada 2011. Serta fanzine musik cetak lagi dengan nama, Anotherspace, pada 2013 yang hanya bertahan dua edisi.
Sekarang, untuk sementara waktu, menulis di tirto.id sejak 2018.
Email: alfianputra1610@gmail.com
Tanpa Titik 